Halaman

Minggu, 12 Desember 2010

Atasi Racun dengan Buah Berwarna ungu

  Buat Anda yang hobi menyantap buah-buahan, cobalah untuk mulai beralih ke buah-buahan berwarna ungu.

Riset mengindikasikan, konsumsi buah-buahan berwarna ungu, seperti blueberry, blackberry blackcurrant, atau plum, akan memberi manfaat karena mengandung zat penting yang dapat menetralkan racun dalam tubuh. Bahkan, zat ini diyakini mampu mencegah beragam penyakit, seperti alzheimer, multiple sclerosis, dan parkinson.

Penelitian yang digagas Douglas Kell dari University of Manchester menunjukkan bahwa penyakit degeneratif salah satu pemicunya adalah paparan logam besi yang tidak terikat sempurna sehingga meracuni tubuh dan merusak sel-sel.

Meskipun kita sering mendengar bahwa zat besi bermanfaat bagi kesehatan, zat ini dapat menjadi racun apabila diserap oleh tubuh dalam bentuk yang keliru. Zat besi bermanfaat bagi kesehatan jika logam ini bereaksi dengan zat lainnya dalam tubuh. Tetapi, apabila tidak bereaksi dengan zat lain, zat besi dapat meracuni jaringan tubuh.

Logam yang beracun ini disebut juga dengan istilah radikal hidroksil, yang memicu timbulnya penyakit degeneratif di beberapa bagian berbeda pada tubuh.

Dalam upaya memberi perlindungan terhadap logam beracun itu, penting artinya bagi tubuh untuk memperoleh nutrien, yang disebut juga dengan iron chelator. Zat inilah yang dapat menempel erat pada besi dan bertugas menetralkannya.

Menurut kajian, buah-buahan dan sayuran berwarna cerah merupakan sumber chelator yang baik. Demikian pula halnya dengan teh hijau. Namun, buah-buahan berwarna ungu diyakini sebagai sumber chelator terbaik karena dapat mengikat logam besi secara efektif.

Laporan yang disusun Douglas Kell adalah yang pertama menghubungkan banyak penyakit dengan paparan logam besi berbahaya dalam tubuh. Kell, yang memublikasikan risetnya dalam jurnal Archives of Toxicology, menekankan pentingnya melakukan kajian lebih lan

Senin, 29 November 2010

Manfaat Coklat bagi Kesehatan

Kata coklat berasal dari xocoatl (bahasa suku Aztec) yang berarti minuman pahit. Suku Aztec dan Maya di Mexico percaya bahwa Dewa Pertanian telah mengirimkan coklat yang berasal dari surga kepada mereka. Cortes kemudian membawanya ke Spanyol antara tahun 1502-1528, dan oleh orang-orang Spanyol minuman pahit tersebut dicampur gula sehingga rasanya lebih enak. Coklat kemudian menyebar ke Perancis, Belanda dan Inggris. Pada tahun 1765 didirikan pabrik coklat di Massachusetts, Amerika Serikat.


Dalam perkembangannya coklat tidak hanya menjadi minuman tetapi juga menjadi snack yang disukai anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Selain rasanya enak, coklat ternyata berkhasiat membuat umur seseorang menjadi lebih panjang. Suatu studi epidemiologis telah dilakukan pada mahasiswa Universitas Harvard yang terdaftar antara tahun 1916-1950. Dengan menggunakan food frequency questionnaire berhasil dikumpulkan informasi tentang kebiasaan makan permen atau coklat pada mahasiswa Universitas Harvard.


Dengan mengontrol aktivitas fisik yang dilakukan, kebiasaan merokok, dan kebiasaan makan ditemukan bahwa mereka yang suka makan permen/coklat umurnya lebih lama satu tahun dibandingkan bukan pemakan. Diduga antioksidan fenol yang terkandung dalam coklat adalah penyebab mengapa mereka bisa berusia lebih panjang. Fenol ini juga banyak ditemukan pada anggur merah yang sudah sangat dikenal sebagai minuman yang baik untuk kesehatan jantung. Coklat mempunyai kemampuan untuk menghambat oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga dapat mencegah risiko penyakit jantung koroner dan kanker.


Selama ini ada pandangan bahwa permen coklat menyebabkan caries pada gigi dan mungkin juga bertanggung jawab terhadap munculnya masalah kegemukan. Tak dapat disangkal lagi bahwa kegemukan adalah salah satu faktor risiko berbagai penyakit degeneratif. Tetapi studi di Universitas Harvard ini menunjukkan bahwa jika Anda mengimbangi konsumsi permen coklat dengan aktivitas fisik yang cukup dan makan dengan menu seimbang, maka dampak negatip permen coklat tidak perlu terlalu dikhawatirkan.